Daftar Blog Saya

Rabu, 15 Juni 2011

Sopir Angkutan Keluhkan Jalan Rusak

KALIREJO – Kerusakan jalan yang terjadi di sepanjang jalur yang menghubungkan Kecamatan Kalirejo dengan Kecamatan Padangratu, Lampung Tengah (Lamteng), ternyata mendapatkan reaksi dari para sopir angkutan yang beroperasi di daerah tersebut. Mereka yang memiliki trayek dari Kabupaten Pringsewu menuju Kecamatan Padangratu, sangat resah dengan kerusakan jalan yang terjadi di sepanjang jalur itu.
Beberapa sopir yang sempat ditemui wartawan Koran ini kemarin (30/3) mengatakan, sangat terganggu dengan dalamnya lubang yang terdapat di sepanjang akses jalan utama itu.
”Sepanjang jalur ini, banyak sekali terdapat lubang-lubang besar. Dan jika hujan turun, lubang tersebut menjadi semakin dalam. Bahkan saking dalamnya, kendaraan kami sering nyangkut di tengah badan jalan yang tersisa. Tapi kami juga bingung dengan keadaan seperti ini, jika kami tidak beroperasi, keluarga di rumah akan kami beri makan apa?,” ujar Sulaiman (34), sopir yang juga warga Kecamatan Padangratu.
Dirinya menuturkan, harus berkali-kali memasukkan kendaraannya ke bengkel,karena mobilnya kerap mengalami kerusakan yang disebabkan oleh buruknya jalan tersebut.
”Besar biayanya mas... kalau sekali masuk bengkel, terkadang saya harus mengeluarkan uang ekstra. Tapi mau diapakan lagi, jika tidak dijalankan maka kami tidak dapat uang. Apalagi harga kebutuhan pokok terus meningkat setiap waktunya,” tuturnya.
Hal senada dikatakan Faisal (29) sopir angkutan warga Poncowarno, Kalirejo. Ia menerangkan, untuk mengimbangi antara pemasukan dan pengeluaran, mereka sengaja memasang tarif khusus kepada para penumpang. ”Meski pada awalnya kami menuai protes dari para penumpang, namun lama-kelamaan mereka juga mengerti dengan kondisi yang demikian. Sehingga, mereka tetap membayar ongkos sesuai dengan yang telah kami tetapkan,”ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, langkah tersebut diambil oleh ia dan rekan-rekannya, agar biaya operasional yang dikeluarkan untuk perbaikan kendaraan menjadi lebih ringan. ”Bukan maksud kami untuk menambah beban hidup masyarakat. Tapi, kami juga tak ingin jika kami menanggung beban operasional yang terlalu besar. Lagipula, ongkos yang kami terapkan itu, tak terlalu memiliki perbedaan dengan tarif yang ditetapkan oleh pemerintah serta tidak memberatkan masyarakat,” imbuhnya.
Masih dikatakan oleh Faisal, jika tarif angkutan dari Kalirejo ke Padangratu yang biasanya berkisar Rp5 ribu, namun karena rusaknya jalan tersebut membuatnya naik menjadi Rp7 ribu per orang. Sedangkan untuk trayek Kalirejo--Pringewu yang tadinya Rp2 ribu, kini menjadi Rp3 ribu per orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar